Share on facebook
Share on twitter
Fiber Climbing Wall

Panel Fiber Climbing Wall 

TABULA ADVENTURE – Olah Raga Panjat Dinding Buatan, harus kita akui bahwa sekarang banyak memberikan kontribusi dalam mengharumkan nama bangsa ini. Seperti kita ketahui tahun ini di 2018, atlit perempuan panjat dinding Indonesia mengukir prestasi pada kejuaraan dunia- IFCS World Cup 2018 di Chongging, China.

Keberhasilan ini tentulah tidak lepas dari perkembangan pembangunan fasilitas climbing wall yang saat ini cukup banyak dan continue diberbagai penjuru wilayah Indonesia. Secara tehnlogi pun Produsen-produsen pembangunan climbing wall di Indonesia, sudah bisa mengimbangi kebutuhan dari kwalitas yang harus dihasilkan dari sebuah produk pembangunan climbing wall.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya sebagai produsen jasa pembangunan climbing wall, khususnya di Indonesia, harus terus memacu setiap produknya agar terus menghasilkan produk yang memilki kwalitas tinggi dan bisa digunakan baik untuk ajang latihan juga kompetisi dalam semua kategori dengan memenuhi dan menerapkan kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang ditetapkan dalam pembangunan climbing wall.

Baca Juga : Pembangunan Wahana Outbound

Jasa Pembuatan Wall Climbing di IndonesiaBagian dari pembangunan climbing wall yang harus dipenuhi standar ketentuannya adalah fiber climbing wall, Panel Fiber Climbing Wallm sesuai ketentuan yang berlaku yang dikeluarkan oleh BSAPI (Badan Standarisasi dan Akreditasi Pemanjatan Indonesia), dengan ketentuan diantaranya sebagai berikut :

  1. Metode pengujian menggunakan ASTM-638 dan ASTM-790
  2. Sampel untuk pengujian adalah terhadap minimal 3 (tiga) panel berukuran 100×100 cm.
  3. Capian Hasil Uji :
    1. kuat tarik minimal 2,26kN/cm2 (230 kgf/cm2)
    2. modulus elastisitas tarik minimal 156,91 kN/cm2 (160.000 kgf/cm2)
    3. kuat lentur minimal 11,28kN/cm2 (1.150 kgf/cm2)
    4. modulus elastisitas lentur minimal 323,62 kN/ cm2 (330.000 kgf/cm2

Ini artinya, kwalitas dari fiber climbing wall yang dihasilkan untuk sebuah pekerjaan pembangunan climbing harus mengacu pada ketentuan tersebut, dalam hal kuat tarik, kuat lenturnya, bahkan akan lebih baik lagi jika lebih dari ketentuan tersebut. Selain aturan tentang kuat tarik dan lentur, fiber climbing wall pun harus memiliki cuping, untuk penempatan sambungan fiber ke kontruksi besi juga ketebalan dari fiber climbing wall juga memiliki aturan yang bakum yaitu minimal 5 mm.

Aturan atau regulai yang berkaitan dengan produksi dari panel fiber climbing wall yang akan digunakan tersebut, bukanlah hanya dijadikan aturan belaka tanpa diikuti dan bukan pula aturan tersebut ada berarti untuk dilanggar.

Baca Juga : Rope Course dan Wahana Outbound

Sebagai produsen jasa pembangunan climbing wall, sudah sepatutnya kita memberikan yang terbaik kepada konsumen, sehingga sebuah produk yang diberikan kepada konsumen pembangunan climbing wall, memiliki daya guna yang maksimal dan juga daya tahan serta kekuatan yang baik yang bisa berguna dalam waktu jangka yang panjang.

Banyaknya fasilitas climbing wall, harus kita dukung dengan semangat memajukan mental generasi bangsa, sehingga putra putri Indonesia dengan usia potensial, memiliki aktivitas yang positif selain mereka harus belajar dalam pendidikan formil.

Ya, sadar atau tidak, para produsen pembangunan climbing wall, secara tidak langsung ikut memberikan kontribusi positif kepada kemajuan bangsa Indonesia ini, jadi mereka juga bukan sekedar berorientasi pada profit belaka.

Info dan Pemesanan Jasa Pembangunan Climbing Wall :

HP. 08112033481, WA. 08122226348

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya: