Antara Manusia Dengan Alam
TABULA ADVENTURE – Outbound pada era saat ini sangat menarik minat bagi semua kalangan, hal ini terutama bagi yang mempunyai keinginan untuk meningkatkan kapasitas SDM, baik dari organisasi, coorporate, bahkan lembaga pendidikan. Lantas apa sebenarnya outbound itu sendiri sehingga setiap orang, lembaga dan instansi/perusahaan begitu berbondong-bondong dan penuh semangat untuk menikmati sajian yang namanya Outbound.
Merunut dari pengalaman yang ada berdasarkan penyelenggaran event- event outbound di Indonesia, nampaknya sudah mulai bias menjadi sebuah wisata dan hiburan. Hal itu tidak lah salah, ini artinya provider-provider outbound jeli terhadap keinginan keinginan pasar yang selalu ingin inovasi serta terobosan baru. Hanya saja yang perlu tetap kita pegang teguh apapun kontek dan bentuknya dari event outbound yang dilaksanakan, adalah nilai-nilai dasar yang memang harus kita sampaikan kepada pihak-pihak yang membeli atau menggunakan jasa program-program yang ditawarkan oleh provider. Baik itu dalam kemasan hiburan, wisata dan juga training.
Memaknai dari kata Outbound, adalah sebuah pemahaman akan berada di “luar”, lantas “luar” seperti apa yang dimaksud?, yang dimaksud luar disini adalah berada diluar zona kebiasaan dan memasuki sebuah zona baru diluar kebiasaan, ada juga yang mengatakan ke luar dari zona nyaman. Berbagai istilah apapun mengenai outbound, sekali lagi yang perlu kita pahami dari berbagai aktivitas outbound yang kita berikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya/user adalah nilai, nilai-nilai itu adalah nilai yang berkenaan dengan Prilaku dan sikap, nilai-nilai ini menyangkut akan prilaku individu yang dapat mempengaruhi lingkungannya, baik prilaku positif atau negatif, sehingga dengan hadirnya berbagai macam metode Pelatihan Outbound, nilai-nilai dasar itu dapat dikembangkan dan menjadi bermanfaat dalam perwujudannya melalui manusia yang berprilaku.
Baca Juga : Pembangunan Wahana Outbound
Dari setiap sesi yang dilakukan, diharapkan setiap pelakunya mampu mengambil tanggung jawabnya, tanggung jawab dia sebagai individu yang ada dalam suatu lingkungan. Tanggung jawab tidak hanya dipahami serta dijalani hanya pada saat sesi berlangsung tetapi harus terus menerus dan continue. Oleh karena itu lah untuk mengantarkan para pelakunya kepada sebuah perubahan prilaku dibutuhkan waktu yang panjang, sehingga apa–apa yang diperoleh ketika ia berada pada zona di luar kebiasaannya, menjadi sebuah katalis agar ia mampu untuk menerapkan nilai-nilai positif sehingga menjadi prilaku yang dapat diterapkan secara simultan, tanpa paksaan dan tidak kaku.
Dari pemaparan di atas, bukan berarti bahwa sesi program pelatihan/Outbound Training 3-4 hari tidaklah berbobot, hanya saja berdasarkan pengalaman, dengan sesi waktu yang begitu pendek dalam sebuah event pelatihan yang mendominasi hanya sebuah kajian terhadap prilaku-prilaku dari para pelakunya, itu pun jika para pelakunya betul-betul dikondisikan masuk ke zona baru yang betul-betul tidak nyaman bagi mereka dan mereka terkondisikan untuk mendapatkan kenyaman baik melalui upaya individu atau pun kolektif (tim).
Jiwa kebersamaan, kepercayaan, saling mengerti, jiwa kepemimpinan dan lainnya, baru akan muncul dan terlihat ketika seseorang betul-betul berada di zona yang tidak nyaman, wilayah yang menuntut kecepatan dan ketepatan, adanya tekanan tetapi dari alam, berpacu dengan waktu dan ketahanan mental. Zona seperti apakah yang ideal? Zona itu adalah alam dengan isi dan hukumnya, yang bisa kita jadikan media untuk belajar dari segala isi serta aturannya, menghargai sekecil apapun yang dibawa dan diperoleh. Menghormati serta mengerti akan kebe radaan dirinya, rekan dan lingkungannya.
Baca Juga : Pembangunan Climbing Wall
Lantas mampukah nilai-nilai itu didapatkan dari sesi-sesi event outbound dalam kemasan outing dan gathering serta paket-paket lainnya? Jawabannya mari kita kembalikan kepada diri kita masing-masing, apa tujuan kita (user) untuk memilih kemasan program tersebut, apa tujuan kita (provider) memberikan kemasan tersebut? Satu hal yang paling penting dari pertanyaan itu adalah, sebagus apapun, seburuk apapun kemasan itu, semuanya adalah hasil dari sebuah pemikiran, sudah sepatutnya jika hasil dari pemikiran tersebut terus dikembangkan, sehingga berupaya terus menuju kesempurnaan dan bermanfaat bagi manusia banyak.
“Alam memberikan suasana yang lain bagi manusia yang berinteraksi dengannya, alam dengan nuansa mistisnya membuat manusia tidak kaku dalam berprilaku “