Share on facebook
Share on twitter
Arung Jeram Dulu dan Kini

ARUNG JERAM DARI PETUALANGAN, OLAH RAGA HINGGA WISATA 

Arung Jeram Dulu dan Kini 

Pada era 90-an, di Indonesia sendiri kegiatan arung jeram mulai memasuki ranah dunia olahraga. Hal ini ditandai dengan berdirinya FAJI (Federasi Arung Jeram Indonesia).

Era 2000-an, kembali arung jeram memasuki kancah baru, arung jeram mulai memasuki dunia wisata hingga industri wisata arung jeram. Pada era ini mulai banyak provider arung jeram bermunculan, khususnya di Jawa Barat sendiri. Menjadikan Arung Jeram sebagai komoditi wisata bukanlah hal mudah, dan dibutuhkan proses panjang untuk menjadikan daya dukung wisata arung jeram sehingga betul-betul bisa menjadi komoditi dan konsumsi bagi orang-orang awam yang memang rata-rata para wisatawan arung jeram, adalah orang-orang yang ingin menikmati arung jeram dalam konteks wisata arung jeram.

Arung Jeram Dulu dan Kini dijadikan sebuah aktivitas wisata, banyak hal yang perlu dimatangkan, baik itu peralatan/equipment arung jeram yang harus memenuhi standar keamanan, skill operatornya serta pilihan sungai yang dijadikan atau yang akan dijual kepada konsumen. Suatu proses yang sulit, salah satunya adalah dalam membentuk seorang driver/skipper perahu, dimana dari pola kerja tim menjadi pola melayani, sebuah tantangan yang baru dalam membentuk prilaku!!

Baca Juga : Pembangunan Wahana Outbound

Arung Jeram Dulu dan Kini

Sekali lagi, pergeseran-pergeseran ini, sebaiknya kita maknai sebagai dinamika, derasnya arus arung jeram/rafting hingga membawanya menjadi salah satu komoditi wisata, bukanlah arus yang harus kita lawan dengan cara up stream.
Ada baiknya semua kita sinergikan sebagai hasil darikekayaan berpikir dan bertindak inovatif, sehingga arung jeram terus memasuki kancah dunia barunya yang positif.

Hanya saja walau pun arung jeram/rafting saat ini sudah bisa dijadikan aktivitas wisata, jangan pernah kita meninggalkan serta melepas standar-standart prosedur keamanan dalam beraktivitas arung jeram, baik dari perlengkapan/equipment arung jeram, skill driver/skipper, team rescue, juga objek dari wisata itu sendiri. Sebaiknya kita tetap bijak dalam menentukan harga jual, agar kegiatan wisata arung jeram, jauh dari insiden (zero incident) keselamatan semua awak perahu adalah faktor utama selain menikmati wisata itu sendiri, alam tidaklah pernah memberikan toleransi terhadap setiap kesalahan manusia yang berinteraksi dengannya. Sudah banyak sekali peringatan alam terhadap kita, banyak contoh kasus wisata arung jeram yang menelan korban. Jangan memaksakan profit oriented kalau memang tidak sesuai standart safety ber arung jeram.

Kemanapun arah pergeserannya selama itu baik marilah kita tetap beretika terhadap alam dan diri kita.

Baca Juga : Pembangunan Climbing Wall

Tabula Adventure

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya: